Halaman

Sabtu, 05 Maret 2011

Sebuah Keputusan

Kali ini mungkin gw cuma ingin melanjutkan tulisan gw yg berjudul "Ketika Sebuah Kejujuran Diragukan Kebenarannya". Cerita ini mungkin kurang lebih sama dengan cerita sebelumnya. Dimana sebuah hubungan tidak hanya didasari dengan perasaan sama2 suka, sama2 menyayangi, tetapi kepercayaan.
Sejak saat itu gw merasa klo rasa sayang dan perhatian gw udh g seperti dulu lagi. Sama seperti gw, dia jg merasakan hal yg sama kaya apa yg gw rasa. Waktu, semua itu butuh waktu dan proses. Mungkin mudah baginya buat melakukan semua itu. Tapi gw, gw yg hanya selalu bgini setiap saat yg mungkin tanpa ada perubahan yg lebih baik dari sebelumnya.
Dalam hal ini gw udh dikasih waktu, udh didukung sama kesabaran dia dlm menerima gw. Kesabaran dia mungkin gw sia2kan dengan sikap protektif bahkan mungkin sikap gw
yg terlalu over. Dan akhirnya dia menyatakan bahwa dia g tahan dengan sikap gw seperti ini. Dia merasa kehilangan sosok gw yg dulu pertama dia kenal.Dia ingin kita saling intropeksi diri atas apa yg telah kita lakukan selama ini. Sampai nantinya situasi menjadi baik.


Awalnya gw minta agar g ada keputusan seperti ini. Keputusan dimana kita sama2 saling intropeksi diri untuk merubah semua itu menjadi seperti dulu kala. Tapi keputusannya sudah bulat dan g bisa ditawar-tawar lg. Gw bisa menerimanya dan gw harus mengkoreksi diri lg lebih dalam tanpa menyia-nyiakan kesempatan yg mungkin terakhir kalinya dia berikan untuk memperbaiki sebuah hubungan yg udah berjalan g sehat.
Sekarang gw cm bisa berharap dan menjauhkan segala pikiran2 negatif tentang masa lalunya, khususnya semua yg berkaitan dgn mantan atw secret admirernya. Maklum artis :p (bcanda V^^). Dan sekarang keputusan itu ada ditangan gw jg bagaimana menyikapinya nanti.
Semoga Tuhan bisa menjaga dia dalam keadaan selamat sampai gw bisa kembali menjaganya seperti awal kita menjalin kisah ini. Amin.
Bismillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar